Tandon Air Plastik Murni dengan 3 Lapisan

DAPATKAN DYNO TANK YANG ORIGINAL & BERKWALITAS HANYA DISINI

Sabtu, 23 Mei 2020

Selamat Idul Fitri 1441 H, Mohon Maaf lahir & Bathin



Selamat Hari Raya Idul Fitri ya......
Mohon Maaf Lahir & Bathin

Rabu, 13 Mei 2020

Strategi Menggapai Lailatul Qadar

Setiap orang-orang yang beriman dan bertakwa pasti mengharapkan mendapatkan Lailatul Qadar. Hal ini disebabkan Lailatul Qadar merupakan malam yang sangat agung dan terdapat bermacam-macam keistimewaan yang  tidak terdapat di malam-malam yang lain di luar bulan Ramadhan.
Terlebih, dalam suasana Ramadhan tahun ini, di tengah-tengah umat Islam menghadapi sebaran wabah Covid-19, makna Lailatul Qadar menjadi penting untuk kita perkuat lagi. Dalam suasana Ramadhan ini pula, selalu muncul pertanyaan;  apa hakikat Lailatul Qadar?  kapan waktu turunnya?  apa tanda-tanda  turunnya?  bagaimana cara mendapatkannya? apa tanda-tanda seseorang mendapatkannya? dan doa apa yang dibaca ketika mendapatkannya?
Definisi Lailatul Qadar
Lailatul Qadar adalah malam yang sangat agung,  yang nilainya lebih baik daripada 1000 bulan,  para malaikat turun ke bumi, terutama malaikat Jibril, kedamaian sampai terbitnya fajar dan doa-doa orang beribadah terkabulkan.
Waktu Turunnya Lailatul Qadar
Ulama’ berbeda pendapat tentang waktu turunnya Lailatul Qadar hingga 40 pendapat.  Ada yang menyatakan Lailatul Qadar turun pada tanggal 15 Sa’ban,  tanggal 17, 19,  21, 23, 25, 27, 29 Ramadhan.  Tetapi dari pendapat-pendapat  tersebut  pendapat yang paling kuat adalah pendapat yang menyatakan, bahwa Lailatul Qadar turun pada malam-malam ganjil di 10 hari terakhir bulan Ramadhan, yaitu tanggal 21, 23, 25 dan 27, tetapi secara tidak pasti.  Pendapat ini berdasarkan hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim yang datangnya dari Abu Hurairah. Rasulullah bersabda: “Usahakanlah  mendapatkan Lailatul Qadar pada malam-malam ganjil  di 10 yang terakhir dari bulan Ramadhan”.
Tanda-Tanda Lailatul Qadar
Tanda-tanda turunnya Lailatul Qadar  ada yang tampak pada malam hari dan ada yang tampak pada pagi hari. Pertama, pada malam hari  langit tampak cerah, seakan-akan ada bulan di langit,  bintang-bintang tampak jelas,  udara terasa sejuk,  tidak terlalu panas tapi tidak terlalu dingin,  angin tenang serta suasana tampak tenang dan tenteram.
Kedua, pada pagi hari  matahari tampak  kekuning-kuningan bagaikan emas dan apabila dilihat tidak menyilaukan mata,  karena pada waktu itu iblis tidak keluar, sehingga matahari tidak ada di antara dua tanduk iblis.
Cara Mendapatkan Lailatul Qadar
Dalam mendapatkan Lailatul Qadar harus melakukan beberapa  tahapan:  Pertama, sejak awal Ramadhan melaksanakan ibadah puasa dengan sempurna, niat ikhlas semata-mata mengharapkan rida Allah SWT,  menghindari segala perbuatan maksiat dan banyak ibadah kepada Allah.
Kedua, pada malam-malam ganjil 10 terakhir beriktikaf di masjid jami, yaitu masjid yang ditempati salat Jumat. Dalam kondisi tertentu bisa melaksanakan  iktikaf di masjid ghairu jami’, yaitu masjid yang bukan ditempati salat Jumat. Dalam istilah masyarakat Indonesia masjid ghairu jami’ adalah musala, baik itu  musala umum, yang dibuat oleh masyarakat maupun musala khusus salat, yaitu tempat  yang dikhususkan untuk melaksanakan salat, yang ada di rumah masing-masing.
Ketiga,  pada malam-malam ganjil, yakni 10 hari yang terakhir tidak tidur sampai terbitnya fajar, minimal dari separuh malam itu sampai terbitnya fajar.  Dalam hal ini, meraih Lailatul Qadar perlu menyiapkan stamina yang cukup, sehingga membutuhkan persiapan sejak awal Ramadhan
Keempat,  selalu berdoa kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala agar diberikan  karunia mendapatkan Lailatul Qadar. Selain ketiga langkah itu, keistimewaan Lailatul Qadar dapat kita raih dengan doa yang sungguh-sungguh, dengan hanya berharap kepada Allah.
Tanda-Tanda Mendapatkan Lailatul Qadar
Pertama, mendengarkan suara salam,  yang mana dia sadar  bahwa suara salam tersebut dari  malaikat, bukan dari manusia. Kedua,  doa-doa yang  diminta/ dimohonkan kepada Allah  menjadi kenyataan,  misalnya berdoa supaya diberikan kesehatan, ternyata betul-betul sehat. Ketika kita  berdoa agar mendapatkan anak yang saleh,  ternyata betul-betul mempunyai anak yang saleh.   Imam al Qurthubi dalam kitabnya Al Jami’ Al Quran menyatakan,  kadang-kadang orang yang mendapatkan Lailatul Qadar tidak melihat tanda-tanda tersebut.
Doa ketika Meraih Lailatul Qadar
Orang yang mendapatkan Lailatul Qadar hendaknya membaca doa yang diajarkan Nabi Muhammad SAW pada Siti Aisyah, yaitu doa “Allahumma innaka afuwwun karimun tuhibbul afwa fa’fu Anni ya karim
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim yang datangnya dari Siti Aisyah bahwasannya Siti Aisyah bertanya kepada Rasulullah, “wahai Rasulullah! Apa doa yang  dibaca ketika aku mendapatkan Lailatul Qadar?” Lalu Rasulullah menjawab,  “Wahai Aisyah!  bacalah doa Allahumma innaka afuwwun Karim tuhibbul afwa fa’fu Anni ya karim
Dengan demikian, hendaknya kita berusaha dengan bersungguh-sungguh agar mendapatkan Lailatul Qodar. Yakni, dengan cara berdoa  dan beribadah kepada Allah SWT sekalipun dalam kondisi berperang melawan wabah virus korona, dengan menghindari segala perbuatan maksiat,  banyak ibadah kepada Allah SWT dan berdoa kepada Allah SWT, agar dikaruniai mendapatkan Lailatul Qadar. Wallahu A’lam Bish Shaawab

Dr. Abdul Wadud Nafis, Lc., M.E.I., Dosen Pascasarjana IAIN Jember, Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah Kabupaten Lumajang

Minggu, 10 Mei 2020

Ini Cara Rasulullah Dapatkan Malam Lailatul Qadar Lengkap dengan Doanya


Lailatul qadar adalah malam yang lebih baik dibandingkan seribu bulan lamanya dan hanya terjadi pada bulan ramadan. Tak heran, banyak umat muslim terus berlomba-lomba dalam kebaikan demi bisa mendapatkan berbagai keutamaan dalam malam ailatul qadar.
Meski demikian, tidak ada seorang makhluk hidup di muka bumi ini yang mengetahui secara pasti kapan lailatul qadar terjadi. Tujuannya agar manusia terus berusaha meningkatkan ketakwaan demi mendapatkan lailatul qadar.
Dikutip dari NU.or.id yang ditulis oleh Hengky Ferdiansyah, Jumat (8/5/2020), Rasulullah memiliki cara tersendiri menyambut malam lailatul qadar. Pada sepuluh malam terakhir rasulullah akan terus meningkatkan ibadahnya.
Hal ini tertuang dalam hadis riwayat Al Bukhari yang artinya sebagai berikut.
"Nabi Muhammad SAW ketika memasuki sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan memilih fokus beribadah, mengisi malamnya dengan dengan ibadah, dan membangunkan keluarganya untuk ikut beribadah," (HR Al-Bukhari).
Merujuk pada hadis tersebut, dapat disimpulkan sepuluh malam terakhir ramadan merupakan waktu yang terbaik untuk beribadah. Menurut Ibnu Bathal, hadis ini memberitahukan kepada kita bahwa malam lailatul qadar ada pada sepuluh malam terakhir di bulan ramadan.
Oleh karenanya, Rasulullah lebih fokus beribadah pada malam-malam tersebut dan menganjurkan umatnya untuk meningkatkan ibadah pada malam-malam tersebut.
Imam An-Nawawi dalam Kitab Al-Adzkar menjelaskan ada beberapa amalan yang sangat dianjurkan di malam lailatul qadar.
"Kami riwayatkan dari sanad yang shahih dalam kitab al-Tirmidzi, An-Nasa’i, Ibnu Majah, dan lain-lain bahwa Aisyah pernah berkata, ‘Wahai Rasulullah, andaikan aku mengetahui lailatul qadar, apa yang bagus aku baca?’ Rasulullah menjawab, ‘Bacalah Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni’ (Wahai Tuhan, Engkau Maha Pengampun, menyukai orang yang minta ampunan, ampunilah aku).'
Ulama kami berkata, disunahkan memperbanyak baca doa ini, baca Al-Qur’an, zikir, dan doa-doa yang disunahkan pada tempat atau waktu yang mulia….Imam As-Syafi’I berkata, ‘Aku menyukai memperbanyak ibadah tersebut di siang hari sebagaimana di malam hari.’ Dianjurkan juga memperbanyak doa-doa yang penting bagi umat Islam. Ini tanda orang-orang saleh dan hamba Allah yang arif."
Berdasarkan penjelasan Imam An-Nawawi, ada beberapa amalan yang bisa dilakukan menyambut lailatul qadar.
Meskipun kita tidak mengetahui secara pasti kapan lailatul qadar turun, namun amalan ini bisa terus dilakukan sepanjang ramadan, khususnya di sepuluh malam terakhir.
Salah satunya dengan memperbanyak membaca doa berikut:
Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni’
Artinya: "Wahai Tuhan, Engkau Maha Pengampun, menyukai orang yang minta ampunan, ampunilah aku."
Selain itu, umat muslim juga dianjurkan untuk memperbanyak membaca Al-Qur'an, berzikir dan memanjatkan doa-doa yang bermanfaat untuk umat Islam.