Setiap orang-orang yang beriman dan bertakwa pasti mengharapkan mendapatkan Lailatul Qadar. Hal ini disebabkan Lailatul Qadar merupakan malam yang sangat agung dan terdapat bermacam-macam keistimewaan yang tidak terdapat di malam-malam yang lain di luar bulan Ramadhan.
Terlebih, dalam suasana Ramadhan tahun ini, di tengah-tengah umat Islam menghadapi sebaran wabah Covid-19, makna Lailatul Qadar menjadi penting untuk kita perkuat lagi. Dalam suasana Ramadhan ini pula, selalu muncul pertanyaan; apa hakikat Lailatul Qadar? kapan waktu turunnya? apa tanda-tanda turunnya? bagaimana cara mendapatkannya? apa tanda-tanda seseorang mendapatkannya? dan doa apa yang dibaca ketika mendapatkannya?
Definisi Lailatul Qadar
Lailatul Qadar adalah malam yang sangat agung, yang nilainya lebih baik daripada 1000 bulan, para malaikat turun ke bumi, terutama malaikat Jibril, kedamaian sampai terbitnya fajar dan doa-doa orang beribadah terkabulkan.
Waktu Turunnya Lailatul Qadar
Ulama’ berbeda pendapat tentang waktu turunnya Lailatul Qadar hingga 40 pendapat. Ada yang menyatakan Lailatul Qadar turun pada tanggal 15 Sa’ban, tanggal 17, 19, 21, 23, 25, 27, 29 Ramadhan. Tetapi dari pendapat-pendapat tersebut pendapat yang paling kuat adalah pendapat yang menyatakan, bahwa Lailatul Qadar turun pada malam-malam ganjil di 10 hari terakhir bulan Ramadhan, yaitu tanggal 21, 23, 25 dan 27, tetapi secara tidak pasti. Pendapat ini berdasarkan hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim yang datangnya dari Abu Hurairah. Rasulullah bersabda: “Usahakanlah mendapatkan Lailatul Qadar pada malam-malam ganjil di 10 yang terakhir dari bulan Ramadhan”.
Tanda-Tanda Lailatul Qadar
Tanda-tanda turunnya Lailatul Qadar ada yang tampak pada malam hari dan ada yang tampak pada pagi hari. Pertama, pada malam hari langit tampak cerah, seakan-akan ada bulan di langit, bintang-bintang tampak jelas, udara terasa sejuk, tidak terlalu panas tapi tidak terlalu dingin, angin tenang serta suasana tampak tenang dan tenteram.
Kedua, pada pagi hari matahari tampak kekuning-kuningan bagaikan emas dan apabila dilihat tidak menyilaukan mata, karena pada waktu itu iblis tidak keluar, sehingga matahari tidak ada di antara dua tanduk iblis.
Cara Mendapatkan Lailatul Qadar
Dalam mendapatkan Lailatul Qadar harus melakukan beberapa tahapan: Pertama, sejak awal Ramadhan melaksanakan ibadah puasa dengan sempurna, niat ikhlas semata-mata mengharapkan rida Allah SWT, menghindari segala perbuatan maksiat dan banyak ibadah kepada Allah.
Kedua, pada malam-malam ganjil 10 terakhir beriktikaf di masjid jami, yaitu masjid yang ditempati salat Jumat. Dalam kondisi tertentu bisa melaksanakan iktikaf di masjid ghairu jami’, yaitu masjid yang bukan ditempati salat Jumat. Dalam istilah masyarakat Indonesia masjid ghairu jami’ adalah musala, baik itu musala umum, yang dibuat oleh masyarakat maupun musala khusus salat, yaitu tempat yang dikhususkan untuk melaksanakan salat, yang ada di rumah masing-masing.
Ketiga, pada malam-malam ganjil, yakni 10 hari yang terakhir tidak tidur sampai terbitnya fajar, minimal dari separuh malam itu sampai terbitnya fajar. Dalam hal ini, meraih Lailatul Qadar perlu menyiapkan stamina yang cukup, sehingga membutuhkan persiapan sejak awal Ramadhan
Keempat, selalu berdoa kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala agar diberikan karunia mendapatkan Lailatul Qadar. Selain ketiga langkah itu, keistimewaan Lailatul Qadar dapat kita raih dengan doa yang sungguh-sungguh, dengan hanya berharap kepada Allah.
Tanda-Tanda Mendapatkan Lailatul Qadar
Pertama, mendengarkan suara salam, yang mana dia sadar bahwa suara salam tersebut dari malaikat, bukan dari manusia. Kedua, doa-doa yang diminta/ dimohonkan kepada Allah menjadi kenyataan, misalnya berdoa supaya diberikan kesehatan, ternyata betul-betul sehat. Ketika kita berdoa agar mendapatkan anak yang saleh, ternyata betul-betul mempunyai anak yang saleh. Imam al Qurthubi dalam kitabnya Al Jami’ Al Quran menyatakan, kadang-kadang orang yang mendapatkan Lailatul Qadar tidak melihat tanda-tanda tersebut.
Doa ketika Meraih Lailatul Qadar
Orang yang mendapatkan Lailatul Qadar hendaknya membaca doa yang diajarkan Nabi Muhammad SAW pada Siti Aisyah, yaitu doa “Allahumma innaka afuwwun karimun tuhibbul afwa fa’fu Anni ya karim”
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim yang datangnya dari Siti Aisyah bahwasannya Siti Aisyah bertanya kepada Rasulullah, “wahai Rasulullah! Apa doa yang dibaca ketika aku mendapatkan Lailatul Qadar?” Lalu Rasulullah menjawab, “Wahai Aisyah! bacalah doa Allahumma innaka afuwwun Karim tuhibbul afwa fa’fu Anni ya karim”
Dengan demikian, hendaknya kita berusaha dengan bersungguh-sungguh agar mendapatkan Lailatul Qodar. Yakni, dengan cara berdoa dan beribadah kepada Allah SWT sekalipun dalam kondisi berperang melawan wabah virus korona, dengan menghindari segala perbuatan maksiat, banyak ibadah kepada Allah SWT dan berdoa kepada Allah SWT, agar dikaruniai mendapatkan Lailatul Qadar. Wallahu A’lam Bish Shaawab
Dr. Abdul Wadud Nafis, Lc., M.E.I., Dosen Pascasarjana IAIN Jember, Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah Kabupaten Lumajang